Wisata di Trenggalek Tetap Buka Selama Libur Nataru
Trenggalek – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek memastikan destinasi wisata di wilayahnya tetap buka pada saat momen Nataru 2022. Bahkan kapasitas bisa dimaksimalkan hingga 75 persen.
“Wisata sesuai dengan Inmendagri (Instruksi Menteri Dalam Negeri) nomor 66 masih tetap kita buka. Tapi protokol kesehatan diperketat aplikasi pedulilindungi harus diterapkan di seluruh lokasi wisata,” kata Kepala Disparbud Trenggalek Sunyoto dikutip dari detik.com, Kamis (23/12/2021).
Pihaknya meminta selama pembukaan destinasi wisata, pengelola wisata benar-benar maksimal dalam penerapan hingga pengawasan protokol kesehatan bagi pengunjung. Sebab pengelola menjadi garda terdepan dalam pencegahan COVID-19 di kawasan wisata.
“Boleh berwisata, siang atau malam, tapi ingat kita masih dalam masa pandemi. Jaga prokes kuncinya,” ujarnya.
Sunyoto menegaskan dalam momen Nataru kali ini ada beberapa pengecualian yang harus dipatuhi masyarakat. Yakni dilarang menggelar hiburan yang bisa menimbulkan kerumunan massa.
“Kegiatan hiburan yang biasanya ada di pinggir pantai ditiadakan dulu karena sesuai dengan Inmendagri itu tidak diperkenankan,” jelas Sunyoto.
Sementara terkait pembatasan jumlah kunjungan wisata pada nataru, justru mendapat kelonggaran. Destinasi wisata dapat menerima kunjungan hingga 75 persen dari kapasitas.
“Pembatasan wisatawan yang masuk sesuai dengan Inmendagri 66 itu bisa sampai 75% dari kapasitas optimal,” katanya.
Pihaknya meyakini pemerintah pusat memiliki pertimbangan khusus terkait dengan pembukaan dan pembatasan destinasi wisata tersebut. Terlebih saat momen Natarau tingkat mobilitas penduduk dipastikan akan mengalami peningkatan yang signifikan.
Melihat tren peningkatan mobilitas itu, pihaknya berharap masyarakat yang berwisata cukup di area dalam kota saja dan tidak terkonsentrasi di satu titik.
“Harapannya wisata di Trenggalek ya dikunjungi oleh warga Trenggalek saja dulu. Apalagi desa wisata juga sudah dibuka, monggo kita nikmati yang ada di sana. Jangan hanya terpusat di satu lokasi wisata,” jelasnya. (fat/dtk)