RSUD Sidoarjo Lebih Perlu Peningkatan Pelayanan Daripada Sekedar Nama

Sidoarjo – Ramainya woro-woro pemerintah Kabupaten Sidoarjo membuka sayembara pemberian nama RSUD Sidoarjo yang berada di Jalan Majapahit (Sidoarjo Kota) menjadi perhatian banyak pihak. Diantaranya adalah anggota DPRD Sidoarjo.

Bangun Winarso

Seperti biasa, kebijakan selalu menuai pro kontra. Ada pihak yang mempersilahkan ada pula yang kurang sependapat pasalnya masih perlu pembenahan sana-sini terlebih dahulu yang perlu difokuskan dari pada sekedar nama yang terkesan sebagai kebijakan dinasti.

Seperti yang dikatakan Bangun Winarso salah seorang anggota Komisi D DPRD Sidoarjo.

Bangun mengatakan, sebenarnya yang perlu dibenahi terlebih dahulu adalah pelayanannya dimana rata-rata kematian masih tinggi menurut Bangun.


“Ya Ndak apa-apa dikasih nama yang jelas, tapi menurut saya pelayanannya juga masih perlu ditingkatkan, rata-rata kematian aja masih tinggi ya?”, terang Bangun, Kamis (25/1/2024).

Seperti diketahui, rumah sakit umum Sidoarjo merupakan rumah sakit tipe A, menurut Bangun dengan kelasnya atau tipenya yang sudah ber tipe A, seharusnya indikator pelayanan kesehatannya ya minimal dua atau tiga-lah yang belum tercapai. Tapi ini dari 14 indikator pelayanan baru 6 yang 8 belum tercapai”, terang Bangun.

Selain itu juga RSUD itu lebih perlu memperbaiki death rate-nya, lebih dulu. Seperti kita ketahui angka rata-rata kematian masih tinggi. Ya bukan ndk perlu ya pemberian nama. Tapi klo namanya udah bagus tidak diimbangi dengan pelayanan yang baik ya gimana ya?

Ia melanjutkan, sebenarnya yang lebih membutuhkan nama itu RSU Sidoarjo barat. Karena biar terasa menjadi satu dengan Sidoarjo, mungkin bisa diberi nama pahlawan daerah setempat-lah dll.

Namun hal ini berbeda dengan Abdillah Nasih. Politisi PKB ini memandang perlu sebuah nama baru bagi RSUD Sidoarjo.

Menurutnya hal itu dibutuhkan karena lebih memudahkan masyarakat untuk mengenal dan menjadi rebranding bagi Sidoarjo.

Abdillah Nasih

“Memang perlu, apalagi sekarang Sidoarjo punya 2 RSUD. Nama baru itu bisa dari unsur pahlawan/tokoh dari sidoarjo, sejarah sidoarjo, atau nama-nama/julukan khas yang selama ini sudah menjadi icon Sidoarjo.

Selain itu juga menurutnya pemberian nama itu seperti nama tokoh atau pahlawan misalnya juga untuk mengenang jasa dan memberikan penghormatan pada sang pahlawan.

“Jadi pemberian nama khusus seperti itu bisa menjadi bagian dari kita mengenal, mengenang, menghormati dan menghargai nama-nama /tokoh besar yg ada di Sidoarjo”, lanjutnya. (her)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *