Pelatihan Pelaku Usaha Mamin di Desa Wisata : Berharap Ada Inovasi dan Kualitas Produk Lebih Meningkat
Malang – Jawa Timur memiliki potensi desa wisata yang dapat dibanggakan dikancah nasional. Setidaknya ada 31desa wisata Jatim yang telah lolos kurasi.
Potensi tersebut membutuhkan dukungan dari semua pihak. Tak terkecuali masyarakat pelaku kuliner.
Untuk menuju kearah tersebut diperlukan peran pemerintah untuk membina, memfasilitasi dan lain-lain. Karena itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim memberikan pelatihan kepada para pelaku kuliner di desa wisata guna memiliki daya saing.
Seperti yang saat ini dilaksanakan di Bess Resort & Water Park Kabupaten Malang (7/5/2022). Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Sinarto, SKar MM mengatakan, untuk menjadi desa wisata yang berdaya saing diperlukan adanya satu pendukung yang menjadikan desa wisata tersebut lengkap. Salah satunya adalah kuliner yang mendukung keperluan atau kebutuhan wisatawan.
Kuliner menjadi alternatif yang dicari selain tempat wisata itu sendiri. Dan kuliner menjadi pelengkap dalam satu destinasi wisata.
Maka itu pembinaan pelaku kuliner di desa wisata dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui Bidang Industri.
Dalam sambutannya Sinarto juga mengatakan bahwa persoalan makanan dan minuman atau maminn di sebuah desa wisata kadang terlihat sepele, namun akan berefek panjang jika dibiarkan. Dan apalagi mamin yang dijual adalah produk rumahan yang belum berlabel.
Menurut Sinarto mengutip pernyataan menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan pasca pandemi bidang mamin tumbuh pesat. Ini merupakan kesempatan dan peluang bagi pelaku kuliner untuk meningkatkan kualitas dan produk mereka.
“Dengan pelatihan ini diharapkan para peserta dapat meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi dan dapat meningkatkan kualitas produk mereka”, terangnya.
Sementara itu Kepala Bidang Industri Harianto SSos MM mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk memberikan pembekalan terhadap pelaku usaha kuliner di desa wisata agar dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk pelaku usaha kuliner desa wisata, menciptakan inovasi produk. Serta dapat memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran mereka.
Dan tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan kepercayaan wisatawan terhadap produk kuliner desa wisata tersebut. (ian)