Komisi B Berharap Tumbuhnya Wisata Industri, Ditengah Belantara Industri di Sidoarjo
Sidoarjo – Wisata Industri sangat memiliki peluang untuk dikembangkan, tak terkecuali di Sidoarjo. Namun sayang wisata ini hingga saat ini belum ada geliat untuk kembali menyeruak di kota udang ini.
Mengenai hal ini Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo Bambang Pujianto berpendapat wisata industri sangat bisa dikembangkan di Sidoarjo lebih-lebih Sidoarjo merupakan kota industri.
“Prinsipnya sih ya memang harus dikembangkan. Kan sangat mendorong ekonomi rakyat juga”, terang legislator asal Gerindra ini.
Seperti diketahui, Sidoarjo kota dengan jumlah penduduk 2.082.801 jiwa memiliki potensi yang cukup besar dalam perputaran ekonomi. Lebih-lebih Sidoarjo adalah daerah penyangga bagi Surabaya. Hampir segala aktifitasnya dapat mendulang rupiah.
Sebagai daerah penyangga, sektor pariwisatanya juga memiliki kans untuk berkembang seiring potensi ekonominya. Banyak industri-industri di Sidoarjo yang dapat dijadikan jujugan sebagai wisata industri.
Sebut saja pabrik mie burung dara yang sebelum pandemi menjadi rujukan para wisatawan (wisata edukasi) untuk menyaksikan proses pembuatannya hingga akhir.
Selain itu juga ada pabrik biskuit, dan masih banyak lagi wisata-wisata industri lainnya yang dapat dijadikan rujukan di Sidoarjo untuk dikunjungi sebagai wisata edukasi dan menambah ilmu pengetahuan.
Sementara itu anggota Komisi B lainnya Didik Prasetyo mengatakan hal yang sama. Dia sangat-sangat setuju saja bila hal ini dikembangkan.
Pasalnya menurut Didik, wisata ini juga dapat mendukung banyak sektor lainnya untuk tumbuh dan hidup seiring berjalannya maraknya dunia wisata dan meredanya wabah covid-19.
“Saya sangat setuju saja dengan wisata ini. Kan prinsipnya dapat menghidupkan atau menggerakkan ekonomi lainnya”, terang Didik.
Meski begitu ia berharap dinas terkait juga pro aktif untuk kembali membahas atau menghidupkan masalah ini (wisata industri) untuk kelangsungan dan kesejahteraan bersama.
Sementara anggota komisi B lainnya Sudjalil mengatakan sebenarnya ia setuju saja asal targetnya jelas. Dalam artian baik target berupa peningkatan pendapatan daerah dan yang dapat dirasakan masyarakat.
“Kalau saya sih lebih kepada targetnya ya, kalo targetnya jelas baik pendapatan maupun yang dituju atau sasaran untuk masyarakat jelas ya ndak apa-apa. Kan masyarakat harus diungkapkan juga ya”, terang Sudjalil. (ian)