DTWKU, Harapanku: Menggugah Potensi Tlocor
Sidoarjo – Ada pemandangan menarik ketika mengunjungi DTW (daerah tujuan wiata) wisata bahari Telocor Kabupaten Sidoarjo. Yakni sebuah tempat wisata yang masih natural atau perawan. Saking perawannya sampai-sampai masih minim sentuhan pengembangan.
Menariknya yang kedua adalah laku. Potensi Tlocor yang notabene mudah dijangkau menjadi keunggulan tersendiri dari destinasi ini. Aksesnya tegolong mulus lancar dan tanpa hambatan, karena satu arah ketika tiba di daerah atau polsek Jabon.
Jalan mulus beraspal hingga tujuan itu membuat daya pikat tersendiri bagi pengunjung untuk bisa sampai ke sana. Alhasil, di sana pun ternyata sudah banyak mengantri beberapa rombongan yang siap menuju pulau LUSI (Lumpur Sidoarjo) yang bisa dikunjungi dengan jarak tempuh sekitar 3,5 kilo meter dari dermaga Telocor atau pusat keramain telocor.
Udara panas khas wisata tambak atau wisata bahari tak menyurutkan langkah pengunjung untuk menuju tempat wisata ini. Mereka ada yang dari Surabaya, Gempol, Sidoarjo, dll. Serunya lagi, di sini bebas membawa bekaln dari luar. Untuk tiket masuk, per kepala ditarif 5000 (tanpa tarif parkir) namun untuk anak-anak masih free.
Lokasi parkir yang sangat luas memungkinkan menampung puluhan bahkan ratusan kendaaraan baik roda dua maupun roda empat. Hanya saja di tempat ini masih jarang ditemukan ragam jajanan atau kuliner yang bisa diburu dan dipilih.
Penduduk setempat hanya menyediakan jajanan anak-anak dan khas daerah tambak, seperti ikan bakar. Tetapi ahlamdulilah, tempat wisata ini sudah termenej oleh desa setempat melalui Bumdes atau pokdarwis (kelompok sadar wisata) dari penduduk setempat.
Sebuah potensi yang tidak bisa dikesampingkan sebenarnya, saat pesonajawatimur.com bertandang ke tampat ini Minggu, 29 Agustus 2021 sudah ratusan pengunjung yang mengantri untuk naik perahu menuju pulau Lusi. Masing-masing gelombang atau kelompok pemberangkatan diisi 16 orang per perahu dengan tarif 25.000 rupiah per orang.
Petugas tiket mengatakan untuk saat ini jumlah penumpang dikurangi hanya 16 orang dari sebelum pandemi yang berjumlah 20 orang per perahu. (ian)