Hudiono Berpesan Hendaknya Seniman Dari Daerah Sendiri Saja!
Malang – Kadisbudpar Jatim, Hudiyono saat Rapat Sinkronisasi Program Pemasaran Pariwisata 2023 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur tahun 2022 di Kota Malang, Selasa (27/12/2022)/ Ghufron
Jatim Newsroom – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur (Kadisbudpar Jatim), Hudiyono berpesan kepada para pelaku wisata hendaknya kalau mengadakan satu acara senimannya dari daerah sendiri saja, bukan dari daerah lain.
Hal itu dikatakan Hudiono saat membuka acara Rapat Sinkronisasi Program Pemasaran Pariwisata 2023 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur tahun 2022 di Kota Malang, Selasa (27/12/2022).
Lebih lanjut Hudiono mengatakan dalam acara yang dikomandoi Bidang Pemasaran Budpar Jatim ini hendaknya kalau mendatangkan seniman jangan dari luar Jatim. Pasalnya selain biaya lebih mahal juga hendaknya memperhitungkan nasib daerah sendiri.
“Ada desa wisata menggelar pertunjukan wayangan malah mengundang dalang dari Jawa Tengah itu biayannya sepuluh kali lipat dibandingkan dalang dari daerahnya sendiri, ” lanjutnya.
Kondisi seperti ini, lanjut Kadisbudpar Jatim kedepan harus diubah, sehingga majunya desa wisata diikuti juga dengan semakin dikenalnya seniman yang ada didaerah tersebut.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mem-branding desa wisata agar memiliki daya tarik bagi para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Saat ini pengelolaan desa wisata terkesan masih sangat tradisional, karena itu para pemangku kepentingan di wilayah tersebut, harus didampingi.
“Sumber daya manusianya harus ditingkatkan, dan ini membutuhkan kerjasama antara birokrasi dan masyarakat, serta melibatkan stakeholder, baik dari profesional maupun perguruan tinggi,” terangnya.
Menurut Kadisbudpar, dengan mengembangkan desa wisata, otomatis akan membangkitkan dan mengembangkan sektor perekonomian daerah, menggiatkan UKM (Usaha Kecil Menengah) di wilayah tersebut, yang ujungnya akan mengangkat perekonomian warga sekitar.
“Untuk menarik minat wisatawan, desa wisata harus dikemas semenarik mungkin bisa dengan mengangkat seni budaya asli daerah serta menyajikan olahraga dan permainan tradisional seperti egrang, gobak sodor, dan terompah, dll imbuhnya.
Selain itu Hudiono mengatakan perlunya kolaborasi dan rethinking dan restrategi untuk membangkitkan pariwisata. Pemerintah provinsi Jawa Timur, menurut Hudiono, terus menerus mendorong pemulihan sektor pariwisata sebagaimana telah diamanatkan dalam Nawabhakti Satya Gubernur Jawa Timur yakni Jatim Harmoni, yang merupakan komitmen untuk mewujudkan pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal, budaya serta perwujudan kelestarian lingkungan hidup.
Data sementara sampai dengan bulan Desember 2022, pergerakan wisatawan nusantara di Jawa Timur tercatat sebanyak 56.401.659 juta, naik sebesar 112,81% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 (26,5 juta).
Kedatangan wisman melalui pintu Bandara Juanda juga mengalami peningkatan, sampai dengan bulan Oktober 2022 tercatat sebanyak 43.855 meningkat signifikan dibandingkan dengan perode yang sama tahun 2021 sebesar 689. (ian)