120 Koperasi Ikuti Bimbingan Teknis dan Pendaftaran HKI Produk Koperasi
Surabaya – Sebanyak 120 koperasi mengikuti bimbingan teknis secara onlin oleh Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
Dan sebanyak 30 orang mengikuti Bimbingan Teknis Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual Indonesia (HKI) Produk Koperasi secara offline di Hotel Grand Darmo Suite Surabaya (3/6/2022).
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mengenai kepemilikan Hak Merek Produk Koperasi sehingga koperasi memiliki daya saing tinggi sekaligus mempersiapkan produk koperasi yang berpotensi untuk didaftarkan melalui website DJKI dan mendapatkan Hak Merek sebagai salah satu tindak lanjut Koperasi Modern.
Ahmad Zabadi Deputi Perkoperasian Kemenkop menyampaikan kini telah dibentuk suatu model Koperasi baru yang belum pernah ada sebelumnya. Yakni Koperasi Multi Pihak pada 22 April 2022 lalu berlaku secara resmi di Indonesia.
Ini merupakan konsolidasi berbagai pihak yang berbeda dalam wadah koperasi. Didirikan atas dasar kepentingan dari masing-masing pihak yang kemudian mempertimbangkan kontribusi masing-masing. Sehingga kekuatan suara pada jumlah kontribusi kelompok/klaster yang disepakati semua pihak yang tergabung.
Selanjutnya Zabadi katakan, bahwa ada produk UMKM bagus tetapi HAKI tidak diproses. Ini bisa merugikan. Belum memiliki Hak Cipta, Merek dan Paten harus di update supaya produk terlindungi.
“Filosofi sapu lidi, satu lidi diambil mudah dipatahkan. Bila satu lidi dihimpun dalam bonggol yang besar, ikatan kuat akan sulit dipatahkan. Begitulah koperasi yang merupakan himpunan orang bukan modal. Ikatan yang kuat oleh menejemen tata kelola yang baik, dikelola secara transparan, akuntabel dan amanah.
“Maka koperasi tidak dapat dikelola oleh orang yang punya waktu tetapi tidak mempunyai kemampuan. Mengurus orang banyak harus serius. Demikian juga dengan koperasi, harus diurus serius”, kata Zabadi.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Prov. Jawa Timur- Andromeda Qomariah menyampaikan rasa bangganya terhadap pemakaian produk dalam negeri. Bahwa ada target sebesar 497,9 T dengan fokus untuk Koperasi dan UMKM. Namun standardisasi KUMKM banyak yang tidak lolos kurasi. Sehingga harus disiapkan karena Jawa Timur mendapat target sebesar 26,8 T untuk satu tahun.
Andromeda juga menyampaikan beberapa program antara lain: kurasi produk, Co-Working Space, MJC-Millenial Job Center yang akan membantu KUMKM untuk mendisain logo dan kemasan. Kolaborasi dengan ITS mendisain kemasan-packaging, juga Kadin dll. Program lain di bidang produksi adalah standardisasi, pendaftaran merek, inkubator bisnis dan sertifikasi halal.
Andromeda mengatakan, produk yang sudah siap dapat dilakukan pendampingan ekspor karena sudah ada kerjasama dengan Export Center. “Koperasi Jawa Timur harus terus maju dan bergerak, lakukan digitalisasi, kolaborasi dan regenerasi”. (her)