Terjadi Banjir Berhari Hari, FPKS DPRD Sidoarjo Minta Hentikan Pengeboran Sumur Gas Desa Kedungbanteng dan Banjarasri
Sidoarjo – Rencana pengeboran sumur gas baru di desa Kedungbanteng dan Banjarasri Kec Tanggulangin hendaknya dihentikan karena kondisi lingkungan di dua desa tersebut dalam beberapa tahun terakhir ini rusak parah. Sebanyak 80% rumah warga terendam air berbulan lamanya.
“Fraksi PKS DPRD Kabupaten Sidoarjo meminta kepada pemerintah pusat untuk menunda atau menghentikan rencana pengeboran Sumur baru di desa Kedungbanteng,” tegas Wakil ketua Fraksi PKS DPRD Sidoarjo, Aditya Nindyatman, ST, MM, Rabu (1/2/2023).
Dari hasil rapat yang dilakukan Komisi D DPRD tanggal 31 Januari 2023 dan berdasarkan data Kepala desa Banjarasri Mukhlison mengatakan 80% rumah warga sudah dimasuki air, sedang Kepala Desa Kedungbanteng Budiono menambahkan bahwa sekitar 75 persen rumah warganya sudah terendam banjir.
Menurut Aditya ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan :
1. Terjadi banjir berhari hari di lingkungan warga dalam beberapa tahun terakhir ini.
2. Penurunan tanah yang terjadi dengan cepat dalam waktu beberapa tahun terakhir
3. Belum ada kajian secara komprehensif yang dilakukan oleh pemerintah mengenai analisa dampak lingkungan ketika pengeboran gas ini dilakukan.
4. Pendapatan daerah Kab. Sidoarjo tentunya bertambah ketika dana bagi hasil migas dilakukan share oleh pemerintah pusat. “Namun yang harus menjadi pertimbangan adalah mengenai dampak lingkungan serta apa yang terjadi di masa depan secara jangka panjang terutama untuk masyarkat desa Kedung banteng dan Banjarasri,” paparnya.
Dan terakhir sudah banyak laporan warga bahwa terjadi kondisi banjir parah yang belum pernah dialami warga selama ini. “Itu sangat memprihatikan makanya kita desak kepada pemerintah pusat menghentikan pengeboran sumur gas baru Desa Kedungbanteng dan Banjar Asri,” tegasnya lagi. (ian)