Pemprov Jatim Siapkan Berbagai Langkah Penanganan Atasi Lonjakan Harga Tomat
Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengambil langkah – langkah guna menangani lonjakan harga beberapa komoditi. Salah satunya adalah tomat yang saat ini sedang mengalami kenaikan.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Heru Suseno mengatakan, ada beberapa langkah yang diambil pemerintah Provinsi Jawa Timur atau Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim diantaranya adalah pengaturan pola produksi dengan memperluas tambah tanam per bulan dengan tujuan tidak terjadi fluktuasi harga yang sangat bergejolak.
Selain itu juga seringnya dilakukan gerakan pangan murah di beberapa daerah untuk menghindari kesenjangan dan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
Dan tidak kalah pentingnya yakni melakukan pemantauan intensif untuk hama penyakit.
Menurut Heru kenaikan harga saat ini adalah dipicu karena turunnya produksi tomat lantaran di beberapa daerah cuaca belum stabil.
Seperti diketahui hingga saat ini di beberapa pedagang masih ditemukan tomat dengan harga 20 ribu rupiah per kilogram. Padahal biasanya dipasaran hanya 5 ribu rupiah per kilogram.
Kapasitas Produksi
Potensi komoditi tomat periode Januari – Maret 2024 tersebar dikabupaten/kota sebagai berikut :
✓ Malang : luas tanam 500 ha, luas panen 558 hektar, produksi 19.621 ton
✓ Kota Batu : luas tanam 43 hektar, luas panen 72 hektar, produksi 3.056 ton
✓ Kediri : luas tanam 88 hektar, luas panen 93 hektar, produksi 2.611 ton
✓ Banyuwangi : luas tanam 100 hektar, luas panen 71 hektar, produksi 2.183 ton
✓ Magetan : luas tanam 71 hektar, luas panen 89 hektar, produksi 1.675 ton. (her)
Berikut data potensi dan produksi beberapa komoditas di Jatim: