Pelatihan RK/RAPBK Koperasi di Kabupaten Madiun
Adanya koperasi sangat membantu perekonomian nasional. Bahkan koperasi disebut-sebut sebagai soko guru atau fundamental ekonomi bangsa. Dengan koperasi kesejahteraan masyarakat atau anggota dapat tercipta. Hal itulah yang hendak dicapai oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur. Karena itu baru-baru ini Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur melalui UPT Diklat Koperasi memberikan pelatihan terhadap puluhan anggota koperasi yang ada di Kota Madiun. Kegiatan tersebut diikuti setidaknya oleh delapan puluhan orang anggota koperasi yang ada di kota tersebut.
Mereka dikumpulkan dalam satu ajang pelatihan penyusunan RK/RAPBK (rencana kerja/rencaana anggaran dan pendapatan belanja koperasi) yang dilakukan di Hotel Kartika Abadi Kota Madiun.
Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi dan Usaha Mikro yang menyempatkan hadir dan membuka acara tersebut mengatakan bahwa kegiatan semacam ini hendaknya sering-sering dilakukan untuk memberi bekal pengetahuan pada anggota koperasi yang ada di Madiun dengan topik yang berbeda-beda.
Alhasil keinginan tersebut diamini peserta seraya mereka bertepuk tangan bersama. Dalam kesempatan itu peserta mendapatkan pelatihan dengan materi studi kelayakan usaha koperasi berbasis metode DSS dengan pemeteri Nina Sulistyo Utami dan Maris Abd. Muluk yang menyampaikan materi tahapan dan langkah penyusunan RK / RAPBK sesuai kondisi koperasi. Sebagaimana disampaikan oleh Abd. Muluk, materi yang nantinya diberikan adalah mengenai cek dan keseimbangan.
Dengan maksud koperasi harus bisa melakukan cek dan keseimbangan mengenai empat pilar. Salah satunya adalah dimana dengan memperhatikan kepentingan anggota dan tidak ada pilih kasih antara anggota yang satu dengan yang lainnya oleh pengurus. Sehingga tidak ada saling iri antara anggota yang satu dengan yang lainnya. “Iya kan hal itu banyak terjadi, koperasinya sehat, SHU-nya lumayan, tapi mengapa bisa protol anggotanya.
Ini bisa terjadi karena pengelolaan tidak seimbang hanya menitik beratkan pada SHU saja tapi keadilan pada anggota tidak diperhatikan semisal standard pemberian pinjamannya tidak disamakan”, ungkapnya disela istirahat memberikan materi.
Selain keadilan yang dilakukan kepada anggota, juga tidak kalah pentingnya adalah koperasi hendaknya memperhtikan pertumbuhan dan pembelajaran. Dengan maksud koperasi harus mencetak generasi penerus yang andal untuk menjawab tantangan jaman kedepan harus ada kaderisasi atau regenerasi yang mumpuni.
“Yang tidak kalah pentingnya lagi adalah harus ada kaderisasi. Ini penting bagaimana koperasi nantinya akan berumur panjang kalau tidak ada kaderisasi”, tukasnya. Sementara itu, narasumber lain Nina Sulistyo Utami juga mengatakan hal yang sama. Koperasi harus bisa berjalan secara tepat dan terarah. Pengambilan keputusan harus didasarkan pada pertimbangan yang matang dan teliti dengan prinsip kehati-hatian.
“Metode DSS atau decision support system yakni sebuah sistem untuk membantu mengambil keputusan dengan dilengkapi informasi dan data yang telah diolah secara relevan untuk membuat atau mengambil keputusan dengan lebih cepat dan akurat. Ya contohnya dengan kehati-hatian tadi sudah termasuk didalamnya”, ujar Nina.
Ditempat yang sama Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi dan Usaha Mikro Kota Madiun juga mengatakan, dirinya tidak ingin banyak koperasi yang tumbuh tetapi banyak yang tidak berkualitas karena rentetannya adalah sampai pada pihak ketiga. Karena itu apabila ada koperasi yang bermasalah harus segera dicarikan jalan keluar dan tidak serta merta dibubarkan.
“Apalah artinya banyak koperasi tapi tidak berkualitas, tidak dimantenance dengan baik justru akan bisa menjadi bumerang dan masalah bagi pihak lain”, ungkapnya. Karena itu pihaknya berharap dengan adanya pelatihan-peltihan seperti ini para anggota atau pengurus akan semakin tau bagaimana mengelola koperasi secara berkualitas. Di Madiun sendiri ada 304 koperasi namun sayang tidak seluruhnya dapat menjalankan roda perkoperasiannya dengan baik.
“Tapi alhamdulillah, mereka juga tidak sedikit yang berkualitas dan menjalankan roda koperasinya dengan baik. Pelatihan-pelatihan seperti ini akan sangat membantu”, terangnya seperti dikatakan di awal pembukaan.
Kegiatan Sangat Membantu
Disisi lain para peserta sngat merasa terbantu dengan adanya pelatihan semcam ini. Hal itu seperti dikatakan oleh Tatang salah seorang peserta. Menurutnya kegiatan pelatihan semacam ini sangat memberinya masukan atau kontribusi dimana pengetahuan dan juga ajang curhat sesama pengurus koperasi bisa dilakukan sehingga ilmu atau pengalaman makin bertambah.
“Sangat bermanfaat sekali, ini sangat membuka dan memberikan wawasan terutama kepada saya. Sehingga saya jadi tau hal-hal seperti apa atau batasan-batasan seperti apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan oleh pengurus koperasi”, ujarnya.(ian)