“Pedhut Mataram” Jadi Pamungkas Rangkaian Kegiatan Acara di Taman Budaya Disbudpar Jatim
Surabaya – Disbudpar Jatim melalui UPT Taman Budaya Genteng Kali Surabaya menyelenggarakan kegiatan dalam rangka memperingati HUT RI ke-79.
Yakni dengan mengadakan berbagai kesenian. Mulai dari Konser Karawitan Sajen Unen “Suguhan Bunyi Untuk Kehidupan Musik”.
Pergelaran Sanggar Tari Brang Wetan, Pergelaran Sanggar Tari Biyang Agung, Pergelaran Sanggar Tari Mulyojoyo, Pergelaran Kesenian SD Hang Tuah 3 dan Sanggar Baladewa, dan sebagai pamungkas yakni Pergelaran Ketoprak “Suryo Budoyo” dari Kota Surabaya dengan lakon: “Pedhut Mataram”.
Lakon ini mengisahkan pembangkangan Ki Ageng Mangir terhadap Penembahan Senopati, yang akhirnya berhasil ditundukkan melalui siasat Panembahan Senopati dengan menyamar sebagai pengamen.
Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur, Ali Maruf, dilansir dari kabal YouTube taman Budaya Disbudpar (channel cak Durasim) mengatakan jika serangkaian pagelaran yang diadakan selama beberapa hari ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan hari kemerdekaan, tetapi juga untuk memperkuat rasa kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal.
“Untuk mewujudkan visi ini, Taman Budaya selalu mengembangkan, melestarikan, dan memperkaya seni di Jawa Timur secara adil dan berkesinambungan. Selain itu, Taman Budaya juga aktif mempromosikan potensi kesenian dan karya-karya seniman di Jawa Timur,” ujarnya.
Ali menambahkan, guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia seniman dalam menghadapi berbagai tantangan di masyarakat, Taman Budaya Jatim juga rutin mengembangkan dan memperkuat jejaring berkesenian.
“Tak lupa kami mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada penyelenggara kegiatan, seluruh pendukung yang terlibat dalam kegiatan ini, serta para hadirin semua. Selamat menonton dan berekspresi menuju kedamaian,” terang Ali.
Sedangkan pertunjukan ketoprak “Pedhut Mataram” yang menjadi penutup acara ini diharapkan dapat meninggalkan kesan mendalam bagi penonton, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan budaya tradisional.
“Dengan berakhirnya rangkaian acara ini, diharapkan Taman Budaya Jawa Timur dapat terus menyelenggarakan kegiatan serupa di masa mendatang. Memberikan ruang bagi seniman lokal untuk berkarya dan memperkenalkan budaya Jawa Timur kepada masyarakat yang lebih luas,” terangnya.
Nampaknya gayung pun bersambut. Berbagai acara yang digelar pun mendapat apresiasi dari penonton dengan terbukti banyaknya jumlah penonton yang memadati Gedung Kesenian Cak Durasim di Genteng Kali Surabaya ini. (her)