Opop Expo Strategi Tingkatkan Kemandirian Pesantren

Sidoarjo – Unuk semakin menjangkau pasar yang lebih luas, Dinas Koperasi dan UKM Jatim ke!bali mengadakan opop expo. Acara yang digelar di Royal Plaza Surabaya ini tak urung mengndang perhatian banyak pihak. Tak terkecuali masyarakat secar umum.

Acara yang dihelat pada 13-16 November itu diramaikan dengan berbagai kegiatan yang menarik. Diantaranya adalah lomba pildacil, fashion show anak, mewarnai dan rebana.

Seperti pada tahun tahun sebelumnya, acara dimaksudkan untuk meningkatkan pemasaran UKM dan meraih pasar UKM yang lebih luas. Pentingnya sinergi antar instansi agar penyelenggaraan OPOP Expo tahun ini dapat lebih inovatif serta berdampak bagi kemandirian ekonomi pesantren.

Hal itu dikatakan Andrio Himawan Wahyu Kepala Bidang Pemasaran Diskop Jatim di Surabaya baru-baru ini. “Kolaborasi menjadi kunci utama agar kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat luas, baik bagi peserta maupun masyarakat,” ujar Rio sapaan akrab Andrio Himawan Wahyu.

Selain diisi berbagai lomba, acara juga diramaikan dengan talk show pemasaran dan pembiayaan, talk show seputar kelembagaan koperasi atau UKM.

Kegiatan semakin semarak dengan program Gebyar Bangga Buatan Indonesia yang menyediakan beragam doorprize, termasuk hadiah utama umrah gratis, sepeda motor, laptop, smart TV, sepeda gunung, smart phone, dan voucher belanja yang akan diundi melalui kupon Opop Expo.

Sementara itu Sekda Prov. Jatim Adhy Karyono dalam pembukaan OPOP Expo mengatakan optimismenya terhadap penyelengaraan OPOP ini. Ia mengatakan, OPOP ini sudah berjalan dengan baik. Baik dari jumlahnya terus berkembang, jumlah produk unggulannya bertambah. Serta transaksinya bertambah, dan juga ada jangkauan untuk penjualnya maupun pemasarannya sampai ekspor.

“Kita sudah melangkah, bagaimana OPOP itu melangkah untuk sampai kepada digitalisasi, yakni menggunakan platform digital dalam pemasaran. Saya optimis, ini sudah mulai (digitalisasi) mereka menggunakan online shop-nya, menggunakan marketplace-nya, dan juga pembayarannya sudah digital,” kata Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono.

Dijelaskannya, OPOP merupakan program yang diinisiasi Pemprov Jatim, untuk meningkatkan perekonomian dan kemandirian pesantren. Program ini sudah berjalan selama 7 tahun, dan dinilai berjalan dengan baik dan berkesinambungan.

Terbukti dari tahun ketahun, jumlahnya pesantren yang memiliki usaha terus meningkat dan berkembang.

“Yang jelas, kami masih perlu untuk bisa meningkatkan pemasaran sampai kepada produk itu betul-betul worth it, menghasilkan, dan memberikan kemandirian bagi pesantren dan sumber pendanaan pesantren,” ucapnya. (her)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *