Museum Goes to Campus
* Kunjungi Universitas Negeri Malang
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai sesuatu. Salah satunya adalah dengan jemput bola. Seperti yang dilakukan Museum Mpu Tantular. Baru-baru ini museum milik pemerintah provinsi Jawa Timur ini melakukan “jemput bola” dengan pameran di Kampus Universitas Negeri Malang (UM) Malang.
Dalam kesempatan tersebut Museum yang berkedudukan di Sidoarjo ini memamerkan berbagai koleksinya. Seperti benda-benda bersejarah (arkeologi), Etnografi seperti alat tenun dan alat keperluan sehari-hari, dan naskah kuno yang berasal dari daun lontar.
Selain itu pula dipamerkan berbagai bentuk patung, wayang, dan keris. Tidak ketinggalan kain batik dari berbagai daerah dan corak. Tulisan huruf Jawa dan Bali yang mengambarkan kisah Ramayana, Mahabarata dan Kertagama.
Seperti tujuan dan cita-cita museum yang ingin dicintai dan dekat dengan masyarakat. Tujuan dari diadakannya pameran ini adalah untuk mendekatkan diri kepada masyarakat atau generasi muda dengan mengunjungi lokasi atau kampus-kampus pusat studi.
Dengan ini diharapkan para mahasiswa atau pelajar akan semakin dekat dengan museum sebagai sarana pembelajaran dan pengkajian ilmu pengetahuan. “ Apalagi disini (Universitas Negeri Malang) kita juga bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial,” terang Edi Iriyanto Kepala UPT Museum Mpu Tantular.
Menurut salah seorang mahasiswa, pameran ini sangat berguna dan bermanfaat dimana sangat banyak ilmu pengetahuan yang bisa didapat seperti perubahan huruf-huruf Palawa, Jawa Kawi yang mengalami perubahan ditiap abadnya.
“ Saya baru tahu naskah kuno dari daun Lontar itu ternyata seperti ini. Walaupun ini replika, namun naskah ini sudah bisa mengambarkan bentuk tulisan dari daun Lontar itu seperti apa,” ucap Irnawati salah seorang mahasiswa Ilmu Sejarah. Pameran ini sendiri dibuka mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00.
Edi pun melanjutkan, selama ini untuk menjaga keamanan dan keaslian naskah, memang Mpu Tantular sering memamerkan duplikat atau bukan yang asli. Itu lantaran untuk menjaga agar tidak rusak ataupun terhindar dari kehilangan. “ Meski bukan yang asli namun isinya sama, karena ditulis oleh para ahlinya yang berasal dari daerah setempat,” terang Edi.
Museum Mpu Tantular sendiri memiliki koleksi lebih dari lima belas ribu koleksi yang terbagi dalam beberapa zona. Seperti Zona jaman Pra Sejarah, Jaman Purba, zona jaman kolonial, zona jaman Islam, zona jaman Hindu Budha, dll.
Untuk berkunjung ke museum ini sendiri telah dijadwal mulai hari selasa. Yakni Selasa-Kamis mulai pukul 08.00 – 15.00, Jum’at pukul 08.00 – 14.00, Sabtu – Minggu mulai pukul 08.00 – 12.30. Hari Senin jam berkunjung libur. (sas)