Mahasiswa UMSIDA Temukan Alat Pelacak Energi Matahari
foto: Dr. Izza Anshory, MT (kanan) saat berfoto bersama salah seorang mahasiswa praktek solar tracker
Sidoarjo – Hari demi hari terus berjalan. Manusia pun terus berfikir mencari dan menemukan cara atau teknologi yang semakin dapat memudahkan hidupnya.
Seperti yang saat ini terjadi di Kampus Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA). Beberapa mahasiswanya telah berhasil temukan teknologi solar tracker untuk memaksimalkan mendapatkan cahaya matahari sebagai sumber energi.
Solar tracker sendiri menurut Ka. Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik UMSIDA Dr. Izza Anshory, MT mengatakan cara ini digunakan untuk mendapatkan cahaya matahari yang maksimal sebagai sumber energi yang nantinya akan diubah menjadi energi listrik.
Kampusnya sebenarnya telah melakukan riset atau percobaan sejak satu tahun lalu dan telah berhasil mengimplementasikannya untuk keperluan-keperluan di kampus.
“Ini sejak mulai ide hingga jadinya ya kira-kira sudah satu tahun lalu-lah. Sekarang alatnya masih ada dan kami pakai”, ungkap Izza.
Solar tracker besutan mahasiswa Prodi Teknik Elektro ini sendiri memiliki dua cara untuk mendapatkan panas matahari. Yakni yang bisa disetting menurut jam ataupun yang berjalan terus mengikuti matahari.
Namun sayang, untuk mengimplementasikan tenaga matahari itu sendiri secara massal masih sulit untuk dilakukan karena biayanya yang masih tergolong tinggi.
“Belum ditemukan cara atau teknologi yang bisa meminimalisir langkah atau tahapan untuk mendapatkan panel solar cellnya. Makanya biayanya jadi mahal atau masih tinggi”, ungkap Izza.
Ilustrasinya, untuk mendapatkan daya 1000 watt dibutuhkan biaya hingga 20 jutaan kalau mengunakan solar cell. Namun untuk keperluan-keperluan tertentu yang dibiayai korporat atau negara hal ini tidak jadi masalah. (her)