Koruptor Itu Pembegal Nasib Orang Banyak
Oleh – Oleh dari Hotel Whiz Trawas Mojokerto
Masya Allah…… melihat Indonesia begitu kaya banget. Urusan negeri sebesar ini dengan kekayaan berlimpah kok masih begitu – begitu aja, jalan ditempat.
Masya Allah…. kayanya negeriku. Pantesan ada orang bilang, Indonesia tak butuh dunia, tapi dunia yang butuh Indonesia. Bagaimana tidak? Kekayaan Indonesia sangat beragam dan hampir menyeluruh di segala bidang.
Pertanian, tambang, kebun, perikanan, dll. Tidak banyak negara yang kekayaannya beragam seperti nusantara kita. Mulai Sabang sampai Merauke tersebar untaian kekayaan hampir menyeluruh di semua daerah.
Seperti inspirasi dari tulisan ini, dari belakang pintu kamar hotel Whiz Trawas Mojokerto saat mengikuti kegiatan Kominfo Sidoarjo. Saya melihat begitu kayanya Indonesiaku.
Gunung tinggi menjulang, ditumbuhi pepohonan rindang dan teduh nan begitu luas terhampar di depan mata. Ya, ini baru gunung saja. Belum kekayaan alam yang lain.
Namun sayang seribu sayang, gunungku sudah banyak yang gundul, plontosnya bahkan begitu nampak dari jauh sepanjang perjalanan menuju Hotel Whiz sudah nampak plostos dilihat dari sisi kiri hotel (arah dari Pungging Mojokerto).
Kasihan amat bangsa ini, begitu banyak kekayaan terbegal oleh beberapa gelintir orang hanya karena kita tidak serius mengurusnya setulus hati. Benar – benar diperuntukkan buat rakyat. Pasti rakyat sudah makmur.
Padahal sebenarnya kalau para pejabat atau pemimpin itu sedikit saja pernah ngaji, nabi kita Muhammad itu kalau urusan rakyat, dia paling terakhir menikmatinya. Muhammad lebih mendahulukan rakyatnya.
Masalahnya, sedikit sekali pemimpin yang ngerti ngaji dan benar – benar dijalankan ilmunya itu. Karena apa, takut sama yang punya ilmu, Allah ta’ala.
Lha kan pemimpin di Konoha ini, ibarat orang kenduri, dia yang membungkus berkat paling banyak dan paling gede.
Iilah potret negeriku, antara iman dan aplikasi sosialnya belum gathuk seperti mur dan baut.
Anggapan agama ya agama, kerja ya kerja itu yang bikin segalanya runyam. Padahal semua itu ada kaitannya.
Coba sedikit saja serius ngurusin rakyat, pasti keramut Indonesiaku. Bekerja dengan serius setulus hati, apalagi gaji sudah pasti.
Berkaca dari pekerja yang tenaga dan pikiranya udah pasti tapi gaji belum pasti. Mestinya lebih banyak bersyukur para pejabat atau pemimpinku. Ayolah, masak kenduri berkatnya kau begal sendiri? (Lukman H Anto)