Kadisbudpar Jatim : Museum Expo Merupakan Aksi Jemput Bola Kepada Masyarakat
Jatim tergolong memiliki budaya yang hampir tersebar diseluruh kabupaten kota. Hanya saja kebudayaan Jatim masih kurang dikenal karena kurannya promosi atau publikasi.
“Kita (Jawa Timur) memiliki banyak budaya dan warisannya. Seperti Candi-candi yang ada fisiknya lebih bagus dari yang ada di luar negeri. Tapi mengapa orang ke luar negeri justru banyak, tapi yang kesini masih jarang. Ini perlu banyak promosi”, kata Sekda Prov. Jatim Sukardi dalam sambutannya pada pembukaan museum expo 2015 yang bertema “Eksotika Benda Koleksi Museum Se-Jawa Timur” (16/9/2015) di pelataran Maspion Square Margorejo Surabaya.
Lebih jauh Sukardi mengatakan, kebudayaan Jatim atau indonesia lebih unik dari bangsa lain. Dan Keaneka ragaman budaya Jawa Timur tak asing lagi dan memiliki banyak keunggulan. Seperti keris yang bisa berdiri sendiri. “Itu diluar negeri ndak ada, mereka (turis asing) kagum sama pertunjukan ataukeunikan yang seperti ini”, lanjut Sukardi.
Karena itu ia berharap museum dapat terus dikembangkan cara-cara kedekatannya dengan masyarakat. Karena itu ia sangat mengapresiasi adanya kegiatan pameran atau event-event yang mengangkat seni budaya. Namun ia menyayangkan seringnya orang indonesia yang berkali-kali keluar negeri menyaksikan budaya orang asing itu.
“Saya juga heran mengapa orang-orang Indonesia sering lihat budaya ke luar negeri melihat candi-candi, padahal lebih bagus punya kita”, katanya. Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Dr. H. Jarianto, MSi mengatakan museum harus jemput bola dikarenakan anak-anak muda khususnya engan ke museum kalau tidak karena tugas sekolah.
“Ini bagian dari aksi jemput bola museum berpameran di mall ini. Karena anak-anak muda jarang ke museum mereka hanya karena tugas-tugas sekolah saja kalau ke musem”, sindir Jarianto. (her)
bermanfaat