Pemkab Sidoarjo Telah Mewisuda 3.634 Peserta SOTH Dari Seluruh Kecamatan di Sidoarjo
Sidoarjo — Sebanyak 3.634 peserta telah melaksanakan wisuda sekolah orang tua hebat (SOTH). Jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak tahun 2023 hingga 2024 ini. Para peserta berasal dari semua kecamatan yang ada di Sidoarjo.
Seperti di wilayah Taman, Waru, Desa Kalijaten, Wonocolo, Sepanjang, Wage, Geluran, Bringinbendo, Ngelom, Bohar dan Sidodadi, dll.
Khusus ibu-ibu dengan program pengasuhan kepada balita melalui Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).
Kepala Dinas P3AKB Sidoarjo Heni Kristiani, S.Pd MM mengatakan bahwa program SOTH merupakan bentuk sinergitas dan kolaborasi antara tim percepatan penurunan stunting Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021.
“SOTH ini juga dengan tujuan agar generasi di Sidoarjo tumbuh menjadi generasi yang hebat, cerdas, dan bebas stunting,” katanya pada Kamis (17/10/2024).
Heni Kristiani juga menjelaskan kalau program pengasuhan kepada balita melalui SOTH yang telah dilakukan memberikan edukasi secara komprehensif kepada para orang tua, yaitu menjaga kesehatan dan perkembangan balita mereka.
“Selain pembagian daging ayam dan telur untuk pemenuhan gizi balita rawan stunting, DP3AKB juga menggandeng kader keluarga desa-desa guna mengidentifikasi tanda-tanda awal stunting,” jelas Heni.
Ia berharap bahwa dengan adanya program ini, angka stunting dapat terus ditekan. Dengan ini ia berharap generasi mendatang dapat tumbuh menjadi individu yang sehat dan berdaya saing tinggi.
“Semoga, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, Kabupaten Sidoarjo mencapai zero stunting,” harapnya.
Salah satu peserta wisuda, Murni Almaidah mengatakan kalau dirinya ikut pembinaan sejak Oktober hingga Desember tahun 2023 lalu.Kami telah menempuh belajar di program SOTH sejak 3 bulan, dalam tiap minggu sekali materi yang kami dapat berganti-ganti.
Diantara materi yang diberikan seputar perlakuan terhadap anak, memberikan makanan sehat bagi anak, hingga pendampingan saat masa kehamilan hingga anak usia balita.
”Tiap pertemuan kami juga diperbolehkan dan disarankan membawa anak, sehingga bisa praktik langsung, seperti bagaimana mendidik perilaku anak sehari-hari,” kata Murni Almaidah.(her)