Penguatan Kelompok Sadar Wisata Diharap Bangkaitkan Gairah Pariwisata di New Normal
foto : ilustrasi
Probolinggo – Pariwisata Jawa Timur kembali mulai menapaki babak baru. Yakni era new normal atau adaptasi kebiasaan baru. Kabar baiknya, beberapa tempat wisata sudah mulai dibuka meski dengan menerapkan kebiasaan baru. Setidaknya ada ratusan ribu diantara 969 ribuan tempat wisata yang ada di Jawa Timur yang kembali membuka akses kunjungannya untuk masyarakat.
Karena itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur melalui Bidang Destinasi memberikan penguatan terhadap kelompok sadar wisata yang ada di Jawa Timur yang berlangsung di Bromo View Hotel Probolinggo 21-22 September 2020.
Dalam kegiatan kali ini sebanyak 60 peserta dari kelompok sadar wisata dan pengelola homestay di kabupaten Probolinggo medapatkan knowledge mengenai berbagai hal sepeutar desa wisata yang dilangsungkan di Hotel Bromo View Kota Probolinggo. Salah satunya adalah mengenai prospek kuliner untuk dikembangkan di desa wisata.
Hadir dalam acara tersebut sebagai pemateri yakni Ketua PRABU (Probolinggo Adventure Bersatu) “Potensi dan Keunggulan Pariwisata di Kabupaten Probolinggo. Andi Yuwono (Ketua Asidewi)yang memberikan materi mengenai ’’Manajemen Pengelolaan Desa Wisata. Eben Heazar A.B (Executive Housekeeping Manager The Shalimar Boutique Hotel) ’’Pengelolaan Homestay Desa Wisata’’. Dan Karunia Samsudin (Sous – Chef Grand Mercure Surabaya City) dengan materi ’’Kuliner Masyarakat dalam mendukung Desa Wisata’’.
Sementara itu Kepala Bidang Destinasi Disbudpar Jatim Dra. Susiati, MM dalam sambutannya mengatakan, penguatan kelompok sadar wisata kali ini memberikan angin segar bagi pelaku desa wisata. Meningkatkan kapasitas dan peran aktif pokdarwis dalam pembangunan kepariwisataan di daerah, khususnya dalam masa kenormalan baru.
Memberikan pemahaman masyarakat di sekitar destinasi pariwisata dalam meningkatan pengetahuan terkait kelembagaan pokdarwis dan pengelolaan homestay di desa wisata, dan Menguatkan kapasitas pokdarwis yang mampu bersinergi bersama pemangku kepentingan usaha pariwisata dan masyarakat ekonomi kreatif dalam mendukung pembangunan dan pengembangan destinasi pariwisata.
Seperti diketahui, adaptasi kebiasaan baru atau new normal, diharapkan dapat meberikan harapan bagi industri pariwisata Jawa Timur setelah terpuruk selama beberapa bulan ini akibat pandemi covid-19. Karena itu diharapkan di era new normal ini pariwisata bisa bangkit dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ada. Bersama – sama kita wujudkan wisata yang aman dan pariwisata yang sehat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Sinarto, Skar, MM mengatakan sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19. Tidak hanya tempat wisatanya saja yang terdapak, tapi juga instrumen pendukung lain seperti hotel, tempat oleh–oleh, pelaku UMKM, transportasi wisata, pemandu wisata dan lain-lain.
Meski begitu alhasil, saat ini sudah 557 destinasi wisata yang sudah dibuka kembali di 31 kabupaten/ kota se Jawa Timur. Tempat-tempat wisata tersebut terdiri dari 257 destinasi wisata alam, 95 destinasi wisata budaya, 174 wisata buatan, dan 31 desa wisata.
“Pemerintah provinsi Jawa Timur akan terus berupaya mempercepat penanganan covid-19. Hal ini tidak akan terwujud tanpa dukungan seluruh pihak dan stakeholder pariwisata dan kesadaran oleh masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar.
Ini penting, agar kita dapat mencegah atau mengurangi penularanatau penyebaran Covid-19 hingga pada akhirnya pariwisata kita akan normal kembali seperti sedia kala”, terang Sinarto.
Sinarto melanjutkan, melalui kegiatan ini diharapkan juga akan menambah wawasan dan pengetahuan bagi peserta mengenai pengelolaan desa wisata, homestay, dan kuliner yang sehat, yang mengedepankan protokol kesehatan namun tetap berasaskan kearifan lokal. (her)